Jumat, 28 November 2014

Indahnya Jingga di Langit Senja Lolak

Salah satu aksi saat menikmati warna langit senja di Lolak.


Titik akhir dari perjalanan etape 2 dari penjelajahan dengan sepeda di Sulawesi yang bertajuk KOMPAS Jelajah Sepeda Manado-Makassar 2014 yaitu di Lolak. Lolak masuk ke dalam wilayah Kabupaten Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara. Hari itu, Selasa (19 Agustus 2014), etape ini menempuh jarak sejauh 112,2 km. Berangkat dari Hotel Prince di Amurang lalu melakukan seremonial start di Kantor Pemerintahan Kabupaten Minahasa Selatan. Perjalanan pada etape tersebut masih terasa berat selain rute yang dilaluinya sudah melebihi 100 km dan medan rolling ringan sudah mulai dijalani. Selain itu hambatan yang harus dihadapi rombongan adalah embusan angin yang kencang di 20 km menjelang finish. Kondisi angin yang kencang ini sudah disiasati dengan membentuk iringan yang teratur berdasarkan pada masukan dari road captain n marshal.

Rute etape 2 JSMM, Amurang (Minahasa Selatan) - Lolak (Bolaang Mongondow).

Akhirnya perjlanan etape 2 ini sampai di garis finish yang terdapat di markas Batalyon Artiteri Medan 19/105 Lolak, Kabupaten Bolaang Mongondow. Saat memasuki garis finish jam menunjukkan pukul 17.10 WITA. Penyambutan oleh prajurit Yon Armed dengan menampilkan hiburan organ tunggal menjadi penghibur bagi rombongan. Bahkan peserta jelajah didaulat untuk memberikan suara merdunya, goweser yang menyumbahkan suara merdunya adalah Uwa Edi dan Om Chandra. Selagi mendengarkan alunan musik dan suara penyanyi, peserta yang lainnya menikmati minuman dingin yang menyegarkan tenggorokan sehabis melakukan perjalanan jauh. Terdapat sebuah tenda pleton yg didirikan di depan gedung serbaguna dengan kursi-kursi yang tersusun rapi.

Matahari senja perlahan-lahan turun di ufuk barat sebelum masuk ke peraduan. Entah rekan-rekan goweser JSMM sangat terhibur dengan alunan musik atau sibuk dengan koper masing-masing sehingga warna langit yang menjadi jingga luput dari pantauan. Saya pun hampir saja terlewatkan indahnya langit senja di Lolak jika saja tidak mengambil air mineral di mobil logistik. Kebiasaan selalu meminum banyak air ketika mencapai garis finish ternyata memberikan keuntungan yang lain. Dari mobil dobel kabin patwal Polres Bolaang Mongondow saya menikmati perubahan warna langit sore bersama beberapa rekan saja. Rani yang dalam jelajah ini mempunyai tugas selain sebagai peserta juga sebagai peliput langsung mengeluarkan kamera digital-nya untuk mengabadikan indahnya warna langit Lolak. Tak terkecuali anggota tim medis, dokter Dito yang langsung beraksi ketika meilhat Rani mulai mengambil gambar sehingga posenya menjadi gambar siluet yang bagus. Selain kami bertiga, Susi langsung minta bantuan untuk difoto dengan kameranya dan langsung pose bak model bersama sepedanya berlatar belakang warna oranye langit Lolak. Setelah puas menikmati langsung maupun mengabadikan dengan kamera indahnya langit senja Lolak yang mayoritas dipenugi jingga perlahan-lahan sang mentari hilang dari langit sore yang kemudian berganti malam.

Terima kasih Lolak...langit senjamu sudah memberikan kesenangan dan hiburan buat kami para goweser yang bermalam di markas Yon Armed. Pengalaman indah kami selama menjelajah tanah Sulawesi akan selalu teringat.




Langit senja Lolak yang didominasi dengan warna jingga. Beberapa foto yang berhasil terekam oleh kamera rekan-rekan.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar