Rabu, 12 November 2014

Hari Ke-27 di Bulan Oktober Tahun 1995

Sejak Kamis malam, merupakan hari keempat pendidikan dasar, kami ber-23 tidak merasakan yang namanya tidur bahkan kantur saja sudah tidak terpikirkan dalam benak kami. Hari berganti, Jumat dini hari menjelang subuh saat yang dinanti-nantikan. Pengumuman yang disampaikan oleh Komandan Gana Ciherang menyebutkan bahwa kami semua dinyatakan lulus sebagai satu angkatan terbaru dari URaL 28. Tak sia-sia perjuangan kami selama empat hari di kaki Gunung Salak tepatnya di bumi perkemahan Cidahu, Sukabumi, Jawa Barat. Tepat pada pagi hari menjelang adzan Subuh di aliran Sungai Ciherang kami berbaris dengan 3 shaf untuk melakukan proses pelantikan. 

Pelantikannya dengan cara penyematan slayer berwarna hijau dan kuning oleh semua anggota URaL 28 yang saat itu hadir mulai dari staf kerja, dewan penasihat, dan alumni serta tak terkecuali pembina. Slayer tersebut selain sebagai penanda bahwa kami sudah menjadi bagian dari URaL 28 juga merupakan kebanggaan atas segala perjuangan yang sudah kami lalui bersama-sama selama hampir empat bulan. Bukan hanya slayer yang berwana hijau dan kuning yang dipasangkan pada leher kami tapi juga nama angkatan yang tertera pada slayer tersebut. Dengan menahan dinginnya air Sungai Ciherang, nama angkatan kami adalah Mahitala Panagan. Sejak saat itu, Jumat 27 Oktober 1995, sah kami menjadi  angkatan ke-15 dari URaL 28.


"Dalam bahasa Sansekerta, Mahitala yang berarti bumi, tanah." 


Sedangkan Panagan adalah nama wilayah tempat kami dilantik. Jadi arti nama angkatan kami adalah Bumi Panagan. Harapannya adalah semoga kami ber-23 ini dapat selalu membumi baik dalam berkata dan berperilaku.

19 dari 23 anggota Mahitala Panagan saat serah terima jabatan.
Kami yang tergabung dalam Mahitala Panagan adalah Hadi Suryono, Ilham Salahuddin, Medyna Roesli, Fitri Sariputri Aswari, Dian Kalista, Latifah Aini, Herbayu, Kushidayati Septarini, Budi Setio Hutomo, Rima Kuraisina, Nyoto Nurhadi, Andi Sulistiono, Nugraha Windu Sena, Joel Faroek Sofjan, Githa Astrdia, Azwar Muhlis, Mardiana, Bernanta Danardana, Ferry Sinaga, Nardipta Pratama, Diah Puspitasari, Ferdy Nurhadi, dan Dwi Dessy.

Harapannya adalah kami yang sudah menjadi satu keluarga ini akan terus menjalin silaturahim selamanya.

Salam Rimba...

Perkemahan keluarga Mahitala Panagan setelah 18 tahun bersama-sama.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar