Selasa, 18 November 2014

Bendung Pasarbaru Irigasi Cisadane

Panorama Bendung Pasarbaru Irigasi Cisadane, Kota Tangerang diambil dari arah jembatan Jalan Jembatan Baru.

Aktivitas yang saya lakukan menjelang siang hari sebelum jadwal berangkat ke kantor adalah gowes. Kegiatan gowes ini lebih sering ke wilayah Tangerang Kota. Salah satu lokasi yang ingin dituju adalah sebuah bendungan di aliran Sungai Cisadane. Beberapa tahun sebelumnya sempat melewati ketika ingin menghadiri undangan resepsi dari rekan sekantor istri. 

Dari rumah mulai menelusuri Jalan Pondok Jagung Timur kemudian masuk ke Jalan Bhayangkara hingga ketemu perumahan Alam Sutera lalu menuju Jalan Raya Serpong. Lanjut dengan menelusuri Jalan Raya Serpong ke arah Kota Tangerang kemudian bertemu dengan Jalan M.H. Thamrin sepanjang Kebon Nanas hingga Cikokol. Setelah melewati kolong flyover lurus ke Jalan Perintis Kemerdekaan hingga ketemu lampu lalu lintas lanjut terus hingga ketemu percabangan kedua yang ada di kanan jalan belok ke arah Jalan Veteran hingga ketemu lampu lalu lintas. Ambil arah kiri ke Jalan Taman Makam Pahlawan Taruna akan melewati rel kereta Tangerang-Duri kemudian Stadion Benteng di kanan jalan hingga ketemu pertigaan di kiri jalan belok kiri ambil jalan yang ada di sisi kanan aliran irigasi. Lanjut ke Jalan Dewi Sartika hingga pertemuan dengan Jalan Daan Mogot lalu ke kanan setelah belok kanan langsung ambil lajur kiri jalan karena akan masuk ke Jalan Pintu Air yang berada di kiri jalan. Masuk hingga ketemu pertigaan ambil kiri ke Jalan dokter Sintanala hingga ketemu bunderan putar balik lalu ambil jalur kiri setelah itu belok kiri ke Jalan Jembatan Baru. Berikutnya akan melewati jembatan yang menyebrangi Sungai Cisadane dari jembatan tersebut sudah nampak pintu air 10 yang berada di sisi kanan. Ketemu lampu lalu lintas belok kanan maka sampailah di Bendung Pasarbaru Irigasi Cisadane.


Bendungan Pasarbaru Irigasi Cisadane yang salah satu pintu airnya dipenuhi oleh sampah.
Bagi warga Tangerang terutama wilayah kota, bendungan ini lebih dikenal dengan nama pintu air 10. Penyebutan pintu air 10 lebih mudah diingat dari pada nama resminya karena jumlah pintu air yang terdapat di bendungan tersebut berjumlah 10 pintu dan masing-masing pintu memiliki lebar 10 meter dan rentang panjang sejauh 110 meter. Nama resmi bendungan tersebut adalah Bendung Pasarbaru Irigasi Cisadane.

Bangunan ini  yang masuk dalam salah satu cagar budaya di Kota Tangerang yang dibangun oleh pemerintahan Kolonial Belanda pada 1927 dan mulai beroperasi tahun 1932 dengan tujuan untuk mengatur aliran Sungai Cisadane agar kawasan Tangerang menjadi kawasan pertanian yang subur. Bendungan ini berfungsi sangat besar bagi kehidupan masyarakat Tangerang selain sebagai pengatur air irigasi juga sumber air baku untuk pengolahan air minum daerah di kawasan Tangerang.


Petugas pintu air sedang mengatur debit air irigasi ke arah Bayur ini bekerja sejak tahun 1970-an.
Bekal makan siang petugas pintu air.
Saluran irigasi yang berasal dari Bendung pintu air 10 yang mengarah ke Bayur.
Pintu-pintu air yang terbuat dari besi membutuhkan mesin untuk menggerakkan naik-turunnya pintu. Mesin yang digunakan sebanyak 5 buah dengan merek HEMAAF buatan Belanda. Usia mesin sama dengan usia bendung tersebut masih terawat dengan baik, masing-masing mesin tersebut berkapasitas 6.000 watt.

Bendung Pasarbaru Irigasi Cisadane
Jalan Raya Sangego RT 5 RW 3, Desa Koang Jaya, Kecamatan Karawaci, Kota Tangerang, Banten.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar